Saturday, August 22, 2020

KUMPULAN PUISI - KARYA PIPIN PIRMANSYAH

 

ANDAI KURSI KOSONG BICARA

 

Kursi-kursi  kosong ini telah lama  tak diduduki penerus bangsa

Seandainya kursi itu seperti kita bisa hidup,

Kursi – kursi kosong ini mungkin bicara

 “Kemanakah anak –anak ini,  tiap pagi sampai sore bersama, 

sekarang tak duduk bersama, 

kosong adanya”

 

Aku merasa sepi …

penerus bangsa pada kemana…

Jangan biarkan aku tanpamu

Jangan biarkan berlama-lama …

Sampai kapan aku dipisahkan…

 

Aku kosong  tak ada makna

cita-cita  sudah  tak berdaya

Aku kosong   tak  ada kata

Tak ada kata untuk bicara

Yang ada hanya asa

Asa yang sia-sia

 

 

Jumat, 09 Oktober 2020

 

 

 

Sebuah Wayang Dalam Hening Malam


Dalam hening malam
terlintas sebuah bayangan
seseorang mencoret  raut muka sebuah wayang
bahkan menoreh luka yang mendalam pada wayang terpandang
sepertinya...
dia sudah tidak sayang pada wayang

padahal wayang itu tak membayangkan 
sekelumit perjalanan panjang yang akan menghantam
penghianatan yang membekas pada kening 
yang tak akan jadi kenang

aku terperanjat dari bayangan
bayangan wayang itu melayang
pergi ke kayangan

aneh apakah ini hanya hayalan
atau mungkin kenyataan


21 Agustus 2020 


Senjaku Menggugah Rindu

Semburat indah warna senja
Tersenyum simpul di ufuk barat
Senyumannya membuat bahagia
hilangkan penat menyengat

Sekeping rindu disampul larik
Diikat diksi indah nan cantik
Ada rindu berbait-bait
Memesona syair berkait
Senja kau menggugah hati

Senjaku...
rindu ini aku ramu
dan ku seduhankan puisi untukmu
agar kau tetap mengenangku

Senja telah mengukir kenanganku
Saat nyanyikan lagu denganmu
Gelora membuncah di kalbu
Menderu dalam lukisan rindu

Bandung Barat, 

Alunan Harmonisasi Bambu


Kualunkan nada bambu perkusi
sederhana  namun penuh tradisi
nada-nada cantik memberikan harmonisasi
tak akan tergerus zaman modernisasi
Walau bambu tapi hasilkan inspirasi
tak ragu…

ku tabuh dan kumainkan sambil tersenyum manis
nada pun diramu indahnya seni

Mengeja Rintikmu

Dalam rinai hujan
Ku mengeja rintikmu
Ku tiup awan hitam gelapmu
Agar senyum indahmu mengalir dalam jiwa menyatu

Nyanyian rintikmu melagu rindu
disaat pilu menggebu menderu
Menyibakkan warna kelabu

Hujan Pagi Januari

Tik tik tik hujan bertasbih
bumi pertiwi menyambut rezeki
datang dari Ilahi

Tak biasa rintik hujan pagi
Semoga anugerah dunia ini
Allah maha pemberi
Bagi segala insani

Januari 2018

No comments:

Post a Comment