TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Teks laporan adalah teks yang
berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan
(observasi). Teks laporan (report) ini juga disebut teks klasifikasi karena
memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Jenis teks ini mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum
(general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang
terjadi di alam semesta kita. Teks hasil observasi bersifat faktual atau
berdasarkan fakta yang ada.
Teks Laporan hasil observasi adalah berita atau
informasi yang dibuat berdasarkan pengamatan. Menurut Kosasih (2014:43)
menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang
diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan
bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil observasi adalah sesuatu yang
terjadi.
Sifat Teks laporan Hasil Observasi
- Bersifat Informatif
- Bersifat Komunikatif
- Bersifat Objektif
Fungsi Teks laporan Hasil Observasi
Fungsi yang dimaksud adalah untuk
memberitahukan atau menjelaskan suatu kegiatan yang dilakukan. Hasil
observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada
pihak berwenang atau terkait suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut
dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Contohnya adalah teks
laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain itu, banyak teks laporan
hasil observasi yang dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai
kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai
alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.
Tujuan Teks laporan Hasil Observasi
Tujuannya adalah melaporkan hasil observasi secara
sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis.
Struktur Teks laporan Hasil Observasi
Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur
pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan
hasil observasi disusun dengan struktur
- Pernyataan umum atau klasifikasi
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang
akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan
dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi
bagian.
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang
diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
Kaidah Kebahasaan Teks laporan Hasil
Observasi
1. Menggunakan
: Kata Benda (Nomina)
seperti hiu paus, Taman Nasional Laut Teluk
Cendrawasih
- Verba dan frase verbal untuk
menjelaskan ciri (Hiu paus memiliki mulut besar yang
lebarnya bisa sampai 1,4 meter).
- Verba aktif dalam menjelaskan
perilaku, misalnya Ikan ini makan dengan menyaring air
laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
- Istilah misalnya filter
feeder (penyaring makanan), plankton, soliter
- Paragraf dengan topic sentences (kalimat
utama) untuk menyusun sebuah informasi (setiap aspek yang dilaporkan
diperinci dalam beberapa paragraf / deduktif-induktif)
2. Kata benda atau nomina
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada
sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek,
objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda :
- Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan
pengetahuan.
- Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS
(kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat
penting, orang yang baik.
3. Frasa verbal
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang
distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.Contoh: Adik sejak tadi akan
menulis dengan pensil baru.
4. Frasa nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang
distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda.
Contoh:
Dita menerima hadiah ulang tahun.
5. Berbagai istilah atau
kata yang umum
Digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu
tala dan destilasi.
6. Kalimat yang hanya
menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri
atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat
simpleks yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal (hanya mengandung satu
struktur: S-P-O-Ket-Pel). Unsur yang diletakan di dalam kurung belum tentu ada
dalam kalimat. Pada contoh berikut ini yang dimaksud verba utama adalah membaca.
Verba tinggal pada unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat
tersebut mempunyai satu struktur, yaitu S-P-Ket tempat. Contoh kalimat simpeks:
1. Tumbuh-tumbuhan tidak
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
2. Tumbuh-tumbuhan tidak
dapat menghasilkan makanan sendiri.
3. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan
mempunyai bunga.
7. Kalimat yang
menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah ;kalimat yang terdiri atas
lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih
dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan
struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula
hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak
ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis,
yaitu kelimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Contoh
kalimat:
- Benda di dunia dapat dikelompokan atas persamaan
dan perbedaanya.
- Semua benda didunia ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati.
- Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan
yang kedua disebut makhluk mati.
8. Kata penghubung atau
konjungsi
Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata
dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat
dalam sebuah paragraf.
Contoh : dan, atau, tetapi, sesudah, jika, agar,
supaya, dengan, bahwa, karena, ketika, maka, sedangkan, hingga, meski, lalu,
sambil, serta, apabila, lagi pula, andaikata, sebab, sebelum, selama,
sehingga,seandainya, sekiranya, melainkan, semenjak,andaikan, bagaikan,
asalkan, jangankan, walaupun, meskipun, kendatipun, lagi, hanya, sekalipun,
melainkan, sampai-sampai, tatkala, kecuali, seraya, sambil.
9. Persamaan kata atau
sinonim
Sinonim adalah pertalian dua kata atau lebih yang
memiliki makna sama atau hampir sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainnya
apabila dalam kalimat yang sama, kata-kata tersebut dapat saling menggantikan.
Atau kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal
dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi)
Contoh:
- ciri = tanda
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit
10. Lawan kata atau
antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna
bertentangan secara penuh atau secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya ><miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati
Ciri Ciri Teks laporan Hasil Observasi
1. Isi teks bersifat
objektif dan tidak memihak.
2. Harus ditulis
berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
3. Isi teks tidak
mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat,
atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
4. Teks observasi disajikan
dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan
isi dari teks berbobot dan berkualitas.
5. Isi teks harus ditulis
secara lengkap dan sempurna.
Langkah-langkah
penyusunan
teks laporan hasil
observasi
Untuk membuat teks
laporan hasil observasi agar lebih mudah, maka langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
|
|
|
1
|
Melakukan observasi
objek penelitian yang akan dijadikan judul laporan
|
|
2
|
Menentukan judul
laporan yang baik dan benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
|
|
3
|
Menusun kalimat pembuka
|
|
4
|
Menusun isi laporan
yang berisi gagasan atau ide pokok dan saran yang disertai alasan terhadap
laporan hasil pengamatan.
|
|
5
|
Menulis kalimat
penutup.
|
|
|
|
|
Untuk menyusun teks
laporan hasil observasi setiadaknya anda harus melihatkan 5 W + 1
H dengan uraian sebagai berikut:
|
|
1
|
What (apa)
|
|
2
|
Who (siapa)
|
|
3
|
When (kapan)
|
|
4
|
Where (di mana)
|
|
5
|
Why (mengapa)
|
|
6
|
How (Bagaimana)
|
|
|
|
|
Untuk membuat teks
hasil observasi yang menarik maka syarat-syarat di bawah ini harus terpenuhi:
|
|
1
|
Objek yang akan
diamati harus menarik.
|
|
2
|
Objektif.
|
|
3
|
Disusun secara
sistematis.
|
|
4
|
Dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
|
|
5
|
Menggunakan bahasa
yang efektif dan logis.
|
|
|
|
|
Contoh Teks laporan Hasil Observasi
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai
warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari
PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang
tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar
agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur,
wayang wong atau
wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di
Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.
Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau
kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh
orang. Wayang golek adalah
wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang
dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari
umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis
yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal
dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang
ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta
diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan
nama cempurit yang
terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa
Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan
langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang
gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam
acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang
yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang
yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama
dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah
wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk
pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi,
wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena
wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang
kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang
terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern,
terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar adalah
sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika
wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar
menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di
atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai
kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media
hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak
memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga
banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada
pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Bahasa
Idonesia kurikulum 2013 kelas X