Sunday, October 18, 2020

MATERI TEKS ANEKDOT KELAS X SEMESTER 1

 MATERI TEKS ANEKDOT KELAS X SEMESTER 1

Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot

 

Anekdot ialah cerita singkat yang   menarik karena lucu  dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga  anekdot yang  tidak berasal dari kejadian nyata.

Berikut adalah contoh anekdot.

Contoh 1 :

Dosen yang juga Menjadi Pejabat


Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Tono: “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin: “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” 

Tono: “Ya, Udin tahu penyebabnya. ”

Udin: “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” 

Tono: “Bukan itu  penyebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” 

Udin: “Loh, apa hubungannya.”

Tono: “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” 

Udin: “???”


 


Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.

Contoh 2 :

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku  besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran- lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu.”

“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membuka- buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius.

 

Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)

Analisis Teks Anekdot  dari judul “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” adalah sebagai berikut :

Judul

Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Masalah yang dibahas

Dosen yang merangkap jadi pejabat.

Unsur humor

Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen tidak pernah mau berdiri dari tempat duduknya ternyata karena kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.

Makna tersirat yang disampaikan

Makna tersirat yang disampaikan adalah kritikan pada para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau tidak mau diganti oleh pejabat baru.

Alasan dimasukkan sebagai teks anekdot

Dalam kedua cerita tersebut, selain mengandung humor, ada juga sindiran atau kritikan yang disampaikan.

 

Analisis Teks Anekdot  dari judul “Cara Keledai Membaca Buku” adalah sebagaiberikut:

Judul

Cara Keledai Membaca Buku

Masalah yang dibahas

Kebiasaan Mereka

Unsur humor

Seekor keledai membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku.

Makna tersirat yang disampaikan

Bila kita membaca buku tanpa memahami isinya, kita sama bodohnya dengan seekor keledai yang membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku.

 

Batasan Anekdot, isi pokok dan fungsi

 

Batasan anekdot

Anekdot adalah sebuah cerita pendek yang berisi sebuah sindiran terhadap sesuatu atau seseorang yang dilengkapi dengan humor.

Isi pokok anekdot

Isi pokok dari sebuah teks anekdot adalah sebuah sindirian pada suatu hal atau pada seseorang.

Fungsi anekdot

Fungsi dari anekdot adalah sebuah hiburan atau intermezo yang dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal.

 

Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot

 Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat sindiran atas dosen yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi lucu karena alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar, karena takut akan kehilangan kursinya kalau ia duduk.

    

          Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

 

Membandingkan Anekdot dengan Humor

Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot.

Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah humor berikut ini.


Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur

 

 

Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur

Wajahmu memang manggis


sifatmu juga melon kolis


Tapi hatiku nanas karena cemburu


Terasa sirsak napasku


Hatiku anggur lebur


Ini delima dalam hidupku


Memang ini salakku  Jarang apel di malam minggu


Ya Tuhan ... Aku mohon belimbing-mu


Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu


Semangka kau bahagia dengan pria lain 


Sawo nara………

 


Dari : Durianto

 

Balasan dari Tukang sayur

 

Membalas kentang suratmu itu

Brokoli-brokoli sudah kubilang

Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai

Jagungmu tak pernah dicukur

Disuruh dateng malem minggu

eh nongolnya hari labu

Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare

Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel

Terus terong aja

cintaku padamu sudah lama tomat

Jangan kangkung aku lagi

aku mau hidup seledri

Cabe dech.

Dari : Sayurati


 





(Dikutip dari https://plus.google.com/u/0/communities/ 104074508652281682239 dengan penyesuaian)

Setelah membaca humor tersebut, dapat disimpulkan tentang makna.

 

Sumber ide

Ide cerita yang diambil pada humor tersebut hanyalah sebuah cerita rekaan atau imajinasi saja.

 

Masalah

Masalah yang diangkat pada teks humor tersebut adalah cerita sehari-hari atau peristiwa yang umum terjadi dan tidak berkaitan dengan tokoh publik dan kepentingan masyarakat umum.

Makna tersirat

Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut.

Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah hiburan.

 


Persamaan dan perbedannya Humor Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur dengan teks anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat seperti berikut ini.

Aspek

Anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat

Humor Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur

Ide cerita

Peristiwa nyata

Rekaan

Isi

Masalah terkait tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak

Masalah kehidupan sehari- hari, umum

Fungsi komunikasi

Menyampaikan kritik/ sindiran secara halus

Menghibur

Makna tersirat

Menyadarkan para pejabat agar bila masa jabatannya habis mereka bersedia untuk turun dari jabatannya dan siap digantikan oleh yang lain

Tidak ada makna atau pesan tersirat yang disampaikan

 

Persamaan dan perbedaan antara humor dan anekdot.

Perbedaan Anekdot dan Humor adalah sebagai berikut :

 

Anekdot

Humor

Perbedaan

1.        Makna yang disampaikan adalah makna yang tersirat, bukan makna sesungguhnya.

2.        Mengandung sindiran terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.

3.        Topik yang dibahas mengenai hal yang berhubungan dengan kepentingan khalayak ramai.

1.     Tidak mengandung makna tersirat.

 

 

2.     Hanya merupakan hiburan semata.

 

 

3.     Topik yang dibicarakan merupakan topik umum pada kehidupan sehari-hari dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

 

Persamaan anekdot dengan humor adalah sebagai berikut.

Keduanya sama-sama mengandung humor (unsur kelucuan). Meskipun ide cerita dalam anekdot diangkat dari kejadian nyata, tetapi cerita yang disajikan sama dengan anekdot yakni sama-sama rekaan. Cerita rekaan dalam anekdot disajikan dengan berbagai cara misalnya dengan mengganti nama tokoh, waktu, dan tempat peristiwa terjadi.

 

Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot

Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya.

Berikut adalah contoh analisis kritik atau sindiran dalam anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat.

Kata, frasa, klausa, atau kalimat

Makna idiomatis

Kursi

Jabatan

Takut kursinya diambil orang

Takut jabatannya direbut orang lain

 

Berdasarkan identifikasi kata dan klausa idiomatis dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kritik yang disampaikan dalam anekdot tersebut  ditujukan  pada para pejabat yang tidak mau atau takut dilengserkan. Pesan tersirat yang ingin disampaikan adalah agar para pejabat sadar diri dan beredia diganti oleh generasi berikutnya ketika masa jabatannya habis.



Makna Tersirat dalam Anekdot



Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik .

Sekarang, mari kita perhatikan lagi anekdot "Dosen yang juga Menjadi Pejabat"

 

Dosen yang juga Menjadi Pejabat


Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.


Tono: “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin: “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” 

Tono: “Ya, Udin tahu penyebabnya.”

Udin: “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” 

Tono: “Bukan itu penyebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” 

Udin: “Loh, apa hubungannya.”

Tono: “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” 

Udin: “???”


Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.

 

Dalam teks anekdot di atas, kritik yang diampaikan ditujukan pada para pejabat yang takut dan tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan.

Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain.

Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot.

 

Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot

Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya.

Teks anekdot memiliki struktur abstraksi ^ orientasi ^ krisis ^ reaksi ^ koda.

1.Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks.

2.Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.

3.Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.

4.Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.

5.Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.


 

Contoh analisis struktur teks anekdot.

Aksi Maling Tertangkap CCTV

Isi

Struktur

Seorang warga melapor kemalingan.

Abstraksi

Pelapor Polisi Pelapor

:

:

:

“Pak saya kemalingan.” “Kemalingan apa?”

“Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”

Orientasi

Polisi Pelapor

 

Polisi

:

:

 

:

“Kemalingan kok beruntung?”

“Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”

Krisis

Pelapor

 

Polisi

:

 

:

“Belum..... “ (sambil menatap polisi dengan penuh

keheranan.

“Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

Reaksi

Pelapor

:

(hanya bisa pasrah tak berdaya).

Koda

 

Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki  fitur kebahasaan yang khas yaitu

(a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu; (b) menggunakan kalimat    retoris,    kalimat    pertanyaan    yang    tidak    membutuhkan jawaban;

(c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan  waktu seperti kemudian, dan lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; (e) menggunakan imperative sentece (kalimat perintah); (f) menggunakan (kalimat seru).

Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak

 Pidana Korupsi.

Unsur Kebahasaan

Cotoh Kalimat

Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu

Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.

Kalimat retoris

“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”

Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu

Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

Penggunaan kata kerja aksi

Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.

Penggunaan kalimat perintah

“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

Penggunaan kalimat seru

“Oh, maaf.”

 

Judul anekdot: Aksi maling Tertangkap CCTV

Unsur Kebahasaan

Contoh Kalimat

Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu

Seorang warga melapor kemalingan.

Penggunaan kata kerja aksi

Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”

Penggunaan kalimat seru

“Itu ilegal. Anda saya tangkap.”

 

Judul anekdot: Dosen yang menjadi Pejabat

Unsur Kebahasaan

Contoh Kalimat

Kalimat langsung

Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung.

Penggunaan kata kerja aksi

“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Penggunaan kalimat seru

Udin: “???”

 

Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda

 

Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya.

Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur dan ciri kebahasaannya, berikutnya siswa akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu baca dengan pola penyajian yang berbeda.

Berikut ini adalah contoh teks anekdot Seorang Dosen yang juga Menjadi Pejabat dengan pola penyajian naratif yang diubah dari teks aslinya yang berbentuk dialog.

Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian

yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik

 

Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar  nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri.

Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga.

No.

Aspek

Isi

1.

Tema

Kasih sayang pada orang tua

2.

Kritik

Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai orang yang merepotkan.

3.

Humor/ kelucuan

Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil

4.

Tokoh

Kakek tua, ayah dan ibu (anak), cucu 6 tahun

5.

Struktur

Observasi

Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu dan cucu 6 tahun.

Orientasi

Kebiasaan makan malam di rumah si anak. Kakek tua makannya sering berantakan.

Krisis

Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok, dengan alat makan anti pecah.

Reaksi

Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah.

Koda

Cucu 6 tahun mengungkap-kan kelak akan membuat meja terpisah juga untuk ayah dan ibunya.

6.

Alur

Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah.

Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika meja.

 

 

No.

Aspek

Isi

7

Pola penyajian

 

Narasi

8

Teks anekdot

Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan.

Sendok dan garpu kerap jatuh.

Saat si kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar.

Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah.

Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi.

Sang cucu yang baru berusia 6 tahunmengamati semua kejadian itu dalam diam.

Suatu hari si ayah memperhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu.

“Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat Ayah dan Ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung terdiam.

Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah.


Sumber: J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman  47.(dengan penyesuaian)

 

 

 

Demikian Materi Teks Anekdot yang dapat saya sampaikan, semoga dapat membantu dalam belajar.

 

Sumber :

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- .

Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. xviii, 366 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X

ISBN 978-602-427-102-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-427-103-9 (jilid 1)

Penulis                   : Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. Penelaah          : Dwi Purnanto, Hasanuddin WS, Liliana Muliastuti,

Muhammad Rapi Tang

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

 

Monday, October 5, 2020

20 SOAL PG SENI BUDAYA TENTANG TARI KELAS X

SOAL PG Seni Budaya Tentang Tari Kelas X

1. Ciri gerak tari tradisional folklasik adalah ....
 A. Perbendaharaan gerak terbatas pada tragedi susila yang khas dari suku bangsa 

b. pertunjukkan yang bernilai artistik cukup tinggi
b. berkembang secara turun-menurun
c. memerhatikan kaidah-kaidah seni
d. digarap Beroperasi Baik
Jawaban: a
2. Berikut Penyanyi Beroperasi tari * Menurut Bentuk penyajiannya, kecuali ....

 

 A. tari pertunjukkan
b. tari massal
c. tari drama
d. tari berpasangan
e. tari tunggal
Jawaban: a
3. Di bawah ini merupakan keunikan gerakan tarian daerah, kecuali ....
A.gerakan kaki
b. gerakan tangan
c. gerakan badan
d. gerakan kepala
e. gerakan mata
Jawaban: c
4. Jenis tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan adalah ....
  A. tari tor-tor
b. tari luambek
c. tari renjang
d. tari piring
e. tari dogdong
Jawaban: a
5. Tari Yang Bentuk penyajiannya Beroperasi massal Berasal Dari Kawasan Surakarta Adalah ....
A. tari jaipongan
b. tari gambyong
c. tari piring
d. tari sama
e. tari topeng
Jawaban: e

6. Salah satu ciri karya tari yang mengandung nilai estetis adalah ....
A. karya tari tersebut indah
b. karya tari tersebut tidak menyajikan suatu kebulatan organik
c. karya tari tersebut tidak membebaskan penonton dari penonton
d. karya tari tersebut sanggup mengungkapkan keharmonisan
e. karya tari tersebut tidak membebaskan penonton dari menjawab
Jawaban: d
7. Salah satu fungsi musik dalam tari adalah ....
A. membantu menghidupkan perwatakan
b. perbedaan nama pemain
c. memberi pelaku
d. membantu gerak pelaku
e. membantu mempertegas ekspresi gerak
Jawaban: a
8. Berikut ini termasuk tari untuk upacara keagamaan adalah ....
A. tari tewadan
b. tari patudu
c. tari sangang
d. tari beksan
e. tari lawung
Jawaban: a
9. Hasil simpulan dari proses kreativitas, dimana pada tahap ini mulai terbentuknya kesatuan gerakan-gerakan serasi dan estetis dalam bentuk sebuah karya seni tari. Hal tersebut merupakan tahapan proses kerativitas dalam membuat karya seni tari, yaitu….
A eksploitasi
b. imajinasi
c. improvisasi
d. komposisi
e. spesifikasi
Jawaban: d
10. Berikut ini yang bukan termasuk gerakan dasar mata, yaitu….

                      A. gerakan berjinjit

b. gerakan mata lurus kesamping (mengerling)
c. gerakan mata lurus kebawah
d. gerakan mata menyudut ke kanan atas dan kebawah
e. gerakan mata kekiri atas dan ke bawah
Jawaban: a
11. Berikut ini merupakan gerakan dasar tangan, kecuali….
A. gerakan mengepalkan telapak tangan
b. gerakan menoleh dan menengadah
c. gerakan membuka telapak tangan
d. gerakan memutarkan pergelangan tangan (ukel)
e. gerakan melambaikan tangan
Jawaban: b

12. Ide dalam penggarapan seni tari juga sanggup ditampilkan pada banyak sekali unsur gerak menyerupai gerakan-gerakan diberikut, kecuali….
A. gerak murni
b. gerak manusiawi
c. gerak artiwi
d. gerak asimetris
e. gerak simetris
Jawaban: b
13. Seseorang penata tari umunya disebut dengan….
A. penata tari
b. koreografer
c. artistik
d. penata gaya
e. photographer
Jawaban: b
14. Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan sebuah inspirasi kedalam bentuk gerakan tari, kecuali….
A. kesan yang akan disampaikan pada penonton
b. unsur-unsur pendukung dalam penyusunan seni tari
c. rancangan musik yang akan dipakai sebagai pengiring tari
d. kemungkinan-kemungkinan yang berafiliasi dengan ruang tari, penataan cahaya, kostum, dan sebagainya
e. dana penyewaan panggung
Jawaban: e
15. Perkomplitan yang dipakai untuk mendukung seni tari adalah….
A. aksesori
b. tata busana
c. tata dbuntutasi
d. tata panggung
e. property
Jawaban: e
16. Pergelaran yang hanya mempertunjukan satu jenis karya tari yakni pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. berpasangan
e. tunggal
Jawaban: a

17. Pergelaran tari yang menampilkan banyak sekali jenis karya tari baik modern, tradisional, dan konteporter merupakan teladan dari pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. tunggal
e. berpasangan
Jawaban: b
18. Pergelaran yang menampilkan banyak sekali karya dari beberapa seniman merupakan pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. tunggal
e. berpasangan
Jawaban: c
19. Di bawah ini yang termasuk unsur pelengkap sajian tari yaitu ...
A. tema, iringan, tempat pentas, tata busana dan rias, tata lampu
b. pendopo, gamelan, tema, kostum
c. proscenium, tata rias, tempat pertunjukan, sinopsis, tata busana dan kostum, tata lampu
d. tata lampu, tata suara, tata rias, tata busana, tempat pertunjukan
e. dekorasi, kostum, tata lampu, makeup
Jawaban : e
20. Berikut ini yang bukan merupakan jenis – jenis tari menurut koreografi yaitu ...
A. Tari rakyat
b. Tari upacara
c. Tari modern
d. Tari klasik
e. Tari kreasi baru
Jawaban : a

Demikian contoh soal tentang Materi Seni Tari Kelas X
Sumber :
Buku Paket Seni Budaya Kemendikbud K13 


Saturday, October 3, 2020

Lirik Lagu Tak Ingin Sendiri Dian Piesesha- Lagu Pop

Lirik Lagu Tak Ingin Sendiri Dian Piesesha-Lagu Pop


Tak Ingin Sendiri

 Dian Piesesha


Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban
Demi keutuhan kau dan aku

Biarkanlah aku memiliki
Semua cinta yang ada dihatimu
Apapun kan kuberikan cinta dan kerinduan
Untukmu dambaan hatiku

Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasih kau sayang

Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban
Demi keutuhan kau dan aku

Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasih kau sayang



Demikian Lirik lagu Tak Ingin Sendiri, Semoga dapatbermanfaat.

Sumber:
Dari berbagai sumber

25 Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi Kelas X Semester 1

25 Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi Kelas X


1.Suatu teks tersebut untuk pendapat pribadi mengenai suatu hal yang di dalamnya terdapat argumen untuk menolak atau merekomendasikan pendapat. Pernyataan di atas pengertian dari ....

a.Teks narasi

b. Teks argumentasi

c. Teks persuasi

d. Teks eksposisi

Jawaban:

d. Teks eksposisi

2.Jenis pengembangan teks eksposisi yang rinciannya digolongkan dalam suatu objek ke dalam bagian-bagian disebut jenis pengembangan ....

a.Definisi

b. Verifikasi

c. Klasifikasi

d. Aktualisasi

Jawaban :

c. Klasifikasi


3.Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus melihat perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan ....

a.Urutannya

b. Urutan kronologinya

c. Urutan waktu

d. Tempat kejadian

Jawaban:

b. Urutan kronologinya

4.Kegiatan menganalisis isi teks eksposisi ini dapat menggunakan struktur dan kaidah kebahasaan dalam penyusunan teks eksposisi. Analisis teks eksposisi ini dapat dilakukan mulai dari mengukapkan pembukaan ....

Jawaban yang tepat untuk titik-titik di atas adalah ....

a.Tesis, vokal, dan penutup

b. Analisis, argumen, dan penutup

c. Tesis, isi, dan penutup

d. Tesis, argumen, dan penutup

Jawaban:

d. Tesis, argumen, dan penutup


5.Teks eksposisi itu sendiri dapat dilihat di beberapa media massa, seperti ....

a.Qur'an

b. Televisi

c. Radio

d. Siaran langsung

Jawaban:

 a. Qur'an


6.Suatu paragraf eksposisi yang memiliki isi mengenai akan sesuatu hal. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari ....

a.Proses eksposisi

b. Eksposisi klasifikasi

c. Eksposisi pertentangan

d. Eksposisi definisi

Jawaban:

d. Eksposisi definisi


7. Perhatikan teks berikut!

Ternyata jeruk nipis bermanfaat dalam perawatan batuk. Buah ini memiliki kandungan berupa minyak astiri dan zat yang dapat bermanfaat untuk mengendalikan otot-otot pernapasan sehingga mampu mengeluarkan batuk. Adapun cara penggunaannya dengan meminum air perasan dari jeruk nipis yang dapat dilakukan dengan madu, kecap atau gula sehingga rasa asamnya berkurang.

Teks tersebut termasuk jenis teks eksposisi ....

a.Teks

b. Analisis

c. Berita

d. Perbandingan

Jawaban:

c. Berita


8.Teks berikut yang termasuk ke dalam jenis teks berita eksposisi adalah ....

 a. Kebijakan pemerintah menyusahkan rakyat kecil. Misalnya kenaikan harga BBM sangat             meresahkan  rakyat menengah ke bawah. Naiknya harga BBM akan membuat harga jasa dan barang      menjadi      naik. Keadaan seperti ini akan menuntut rakyat mesti memutar otak agar bisa memenuh kebutuhannya.

b. Para penjual makanan mengeluhkan atas kenaikan harga BBM. Pasalnya, naiknya harga BBM membuat bahan baku naik. Alhasil, para penjual harus menyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan harga makanan yang mereka jual.

c. Hukum yang ada di Indonesia ibarat sebuah pisau, di mana tajam ke bawah namun tumpul ke atas pencuri sandal diancam penjaran 5 tahun. Malah, koruptor     yang merugikan uang negara hanya tinggal 1 tahun penjara.

d. Dari sifatnya, sampah bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah untuk membusuk seperti kertas, platik    pembungkus makanan dan botol. Kemudian sampah organik aalah sampah yang sangat mudah membusuk seperti sayuran, sisa makanan, daun, dan lain-lain

Jawaban :

b. Para penjual makanan mengeluhkan atas kenaikan harga BBM. Pasalnya, naiknya harga BBM membuat bahan baku naik. Alhasil, para penjual harusmenyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan harga makanan yang mereka jual.


9.Salah satu contoh pola pengembangan teks eksposisi adalah analogi. Yang dimaksud dengan analogi eksposisi adalah ....

 a. Memaparkan sesuatu dengan jelas

b. Menjelaskan tata cara melakukan sesuatu

c. Menguraikan maksud dan tujuan

d. Menilai penyajian teks eksposisi

Jawaban:

c. Menguraikan maksud dan tujuan


10. Perhatikan contoh teks berikut!

Kadang-kadang kepandaian dan keberuntungan tidak selalu sejalan. Seperti yang terjadi di SMA kelas XII. Misalnya, setiap tahun selalu ada siswa yang memiliki nilai akademik baik, namun siswa tersebut tidak berhasil lolos SNMPTN. Di sisi lain ada siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang biasa-biasa saja namun berhasil lolos SNMPTN, bahkan pada jurusan-jurusan favorit.

Teks tersebut termasuk dalam pola pengembangan teks eksposisi .....

a.  Analogi

b. Contoh

c. Sebab-akibat

d. Akibat-sebab

Jawaban:

b. Contoh


11.Perhatikan conth teks berikut!

Di lapangan, saat ini para petambak justru tengah memberikan benih udang Vannamei. Meski harganya lebih murah dari udang Windu, tetapi udang Windu sangat      rentan dengan penyakit, sedangkan udang Windu sangat rentan dengan penyakit.

Kalimat yang dicetak miring pada teks termasuk jenis teks eksposisi ....

a. Klasifikasi

b. Ilustrasi

c. Perbandingan

d. Definisi

Jawaban :

c. Perbandingan


12 Jenis pengembangan dalam sebuah teks eksposisi yang menjelaskan persamaan dan perbedaan dari suatu objek disebut jenis pengembangan ....

a.Analisis

b. Definisi

c. Klasifikasi

d. Perbandingan

Jawaban:

d. Perbandingan


13. Berikut merupakan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan teks eksposisi yang benar, kecuali ....

a. Menentukan tema

b. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema

c. Membuat kerangka karangan

d. Adanya kesepakatan kedua belah pihak

Jawaban :

d. Adanya kesepakatan kedua belah pihak


14. Di bawah ini merupakan pola pengembangan paragraf eksposisi, kecuali ....

a.Pengembangan secara eksploitasi

b. Pengembangan secara analogi

c. Pengembangan dengan contoh

d. Pengembangan dengan sebab akibat

Jawaban:

a.Pengembangan secara eksploitasi


15. Perhatikan teks berikut!

Proses belajar yang baik yaitu belajar dengan berkesinabungan. Penyerapan suatu konsep dengan sedikit demi sedikit sesuai dengan kapasitas daya serap otak yang memiliki keterbatasan. Dengan belajar secara teratur maka otak akan menyerap dengan mudah, karena otak seseorang mempunyai keterbatasan. Belajar dilakukan sedikit demi sedikit agar dapat dicerna olah otak manusia. Pemaparan teks di atas merupakan pola pengembangan teks eksposisi berdasarkan.

a. Contoh

b. Sebab-akibat

c. Analogi

d. Generalisasi

Jawaban:

c. Analogi


16. Perhatikan teks berikut!

Dari 2.000 anak usia sekolah di Desa Sukamaju Kecamatan Sukacita diketahui bahwa ada 15 anak yang bersekolah melanjutkan ke jenjang SMA, ada 25 anak yang berhasil melanjutkan ke tingkat SMP, 500 berhasil lulus SD, yang lain tidak tamat sekolah dasar. Hal itu dapat dikatakan bahwa rata-rata anak usia sekolahdi Desa Sukamaju berpendidikan rendah. Pemaparan teks di atas merupakan pola pengembangan teks eksposisi ....

a. Contoh

b. Sebab-akibat

c. Analogi

d. Generalisai

Jawaban :

d. Generalisai


17. Memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah. Pemaparan tersebut merupakan tujuan ....

a. Teks narasi

b. Teks eksposisi

c. Teks argumentasi

d. Teks persuasi

Jawaban : 

b. Teks eksposisi


18. Semua orang dapat menyusun berita baik media elektronik maupun media cetak. Salah satu contoh teks eksposisi dapat dilihat di ....

a. Telepon

b. Quran

c. Diskusi

d. Seminar

Jawaban:

b. Quran


19. Alasan berupa bukti yang dapat mendukung tesis penulis. Berisi penjelasan yang lebih mendalam tentang pernyataan penulis (pendapat) yang benarnya melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumen penulis. Hal ini pengertian dari ....

a. Narasi

b. Eksposisi

c. Mediasi

d. Argumentasi

Jawaban :

d. Argumentasi


20. Dalam suatu teks eksposisi bagian pembuka yagn memuat pandangan pandangan awal penulis. Pandangan awal penulis tersebut bersifat opsional. Sifat dari opsional mengandung arti ....

a. Wajib ada dalam suatu teks eksposisi

b. Setengah ada dalam suatu teks ekspoisi 

c. Boleh ada dan boleh juga tidak ada dalam suatu teks eksposisi

d. Topik dalam teks boleh seperti rangkuman

Jawaban :

c. Boleh ada dan boleh juga tidak ada dalam suatu teks eksposisi


21.Di bawah ini struktur teks teks eksposisi, kecuali ....

a. Pembukaan 

b. Pendapat

c. Argumen

d. Rangkuman

Jawaban:

d. Rangkuman


22. Pada bagian penutup dalam sebuah teks eksposisi harus dilengkapi dengan penegasan yang dikemukakan penulis dalam bentuk ....

a. sama

b. samar-samar

c. paparan yang jelas

d. baik

Jawaban :

c. paparan yang jelas


23. Dalam suatu bagian teks eksposisi terdapat opini dari penulis yang dapat dipermasalahkan. Bagian ini merupakan gagasan utama tentang permasalahan teks eksposisi. Masalah tersebut harus dilandasi dengan .....

a. Fakta

b. Inisial

c. Nama asli penulis

d. Data lengkap

Jawaban :

a. a.Fakta


24. Dalam bagian penutup suatu tesis terdapat tentang struktur teks eksposisi. Penulisan teks eksposisi tersebut mengandung beberapa unsur kebahasaan sebagai ciri kebahasaan yang membedakannya. Salah satu ciri kebahasaan dalam teks eksposisi, yaitu .....

a. Mengunakan kalimat tanya

b. Menggunakan kalimat perintah

c. Menggunakan titik dan koma

d. Menggunakan kalimat pronomina

Jawaban :

d. Menggunakan kalimat pronomina


25. Penjabaran dari suatu proses, seperti proses pembuatan objek, langkah-langkah, urutan peristiwa secara lengkap. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari isi teks eksposisi berdasarkan jenis pengembangan ....

a. Klasifikasi

b. Analisis

c. Perbandingan

d. Argumentasi

Jawaban : 

b. Analisis



Demikian contoh soal pilihan ganda tentang Materi Teks Eksposisi

Sumber Referensi:

Buku Paket Bahasa Indonesia Kementrian Pendidikan K13



PENGERTIAN KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI (3D) MATERI SENI BUDAYA KELAS X

PENGERTIAN KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI (3D) MATERI SENI BUDAYA KELAS X 

 A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)


Pengertian Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang tidak hanya dibatasi oleh sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa yang sederhana adalah karya seni yang memiliki volume dan menempati sebuah ruangan.

Karya seni rupa 3 dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Untuk berkarya seni rupa 3 dimensi ini kamu dapat memilih dan mencoba berbagai bahan, teknik dan alat sesuai dengan objek dan fungsi yang kamu inginkan.

Karya seni 3 Dimensi mempunyai 3 ukuran yaitu Panjang Lebar Tinggi  yang tentunya memiliki ruang.( isi )

B. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ini pada dasarnya ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan fungsinya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.


Karya seni rupa dapat pula di bedakan atau dikategorikan berdasarkan temanya. Tema merupakan gagasan pokok dalam sebuah karya seni. Tema seringkali dikatakan sebagai persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman atau perupa dalam karyanya. Tema tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit) tetapi lebih sering tersirat (implisit). Sebagai contoh, tema lingkungan misalnya, dapat diidentifikasi dengan objek-objek natural (alam) seperti flora, fauna atau pemandangan alam yang indah, tetapi dapat juga melalui objekobjek yang berlawanan atau bertentangan dengan kaidah-kaidah keindahan alam. Walaupun akan tampak seperti berlawanan, tetapi pesan yang ingin disampaikan oleh perupa atau senimannya ada dalam tema yang sama yaitu kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Perhatikan karya-karya seni rupa yang ada disekitarmu, seperti yang ada dalam berbagai media cetak atau elektronik.

C. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kamu dalam melakukan apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karyakarya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kamu tidak sekonyong-konyong memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya. Sebagai seorang pelajar seharusnya kamu lebih bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya seni, mencari nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dari karya tersebut. Hal ini akan membantu kamu menjadi seorang kreator, apresiator, dan kritikus seni yang baik


Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subyektif. Nilai estetis bersifat objektif memandang keindahan sebuah karya seni rupa berada pada karya seni itu sendiri secara kasat mata. Keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai estetis yang dimiliki oleh sebuah karya seni rupa.


Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang dicerap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Misalnya ketika kamu melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kamu dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kamu merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kamu tidak tahu objek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Temanmu mungkin tidak tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

Simpulan 

Karya tiga dimensi terwujud dari bahan yang beraneka ragam. Karakter unik dari masing-masing bahan ini membutuhkan berbagai alat dan teknik pengolahan serta penggarapan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Bahan yang digunakan untuk berkarya seni rupa tiga dimensi dapat berupa bahan alami atau bahan sintetis. Karya seni rupa tiga dimensi ada yang berfungsi sebagai benda pakai yang biasa disebut karya seni terapan (applied art) dan ada yang dibuat dengan tujuan ekspresi semata yang biasa disebut seni murni (pure art) .


Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi tampak secara visual dari wujud karya seni rupa tersebut. Unsur-unsur rupa (unsur fisik) disusun menggunakan prinsip-prinsip penataan (unsur nonfisik) membentuk komposisi wujud karya yang unik dan menarik. Nilai estetis karya seni rupa bersifat objektif dan subjektif. Nilai objektif terdapat pada karya seni rupa itu sendiri sedangkan nilai subjektif berada pada penikmatnya. 

Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolik. Unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu. 


Berkarya seni rupa tiga dimensi dimulai dengan mencari ide gagasan atau model karya yang akan dibuat. Kegiatan ini dapat didahuli dengan membuat rancangan berupa sketsa, dilanjutkan dengan memilih medium (bahan, alat dan taknik) yang akan digunakan. Alasan-alasan pemilihan gagasan, model hingga teknik berkarya dapat disebut sebagai konsep berkarya seni rupa.



Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

Berikut dibawah ini jenis karya seni rupa, yaitu :

1. Seni rupa murni adalah karya seni bebas dengan fungsi yang lebih berhubungan dengan keindahan fungsi dari pada kepuasan mata saja dan biasanya hanya digunakan sebagai pajangan.

2. Seni rupa Terapan adalah karya seni yang tidak hanya berfungsi sebagai pameran rumah, tetapi juga berfungsi untuk mengubah kehidupan orang. Seni rupa terapan lebih bergantung pada kegunaan daripada pada keindahannya.

Jika seni rupa murni menitikberatkan pada keindahannya, maka seni rupa terapan ini menitikberatkan pada keindahan sekaligus kegunaannya.


Contoh seni rupa tiga dimensi murni:

patung.

relief.

arca.

topeng.

vas bunga.

guci.

boneka.

bangunan bersejarah/ Monumen

Contoh seni rupa tiga dimensi terapan

- Topeng,

- keranjang/bakul rotan,

- meja

- kursi

- lemari ukir kayu,

- gerabah

- keramik,

- arsitektural (seni bangunan)

- guci

- dan lain-lain.



Bahan Karya Seni Rupa 3 Dimensi

1. Bahan lunak : karton, Kertas, styrofoam.

2. Bahan liat : Tanah liat, lilin, gips, plastisin.

3. Bahan keras : batu, Kayu, logam.

Fungsi Seni Rupa 3 Dimensi

Berikut dibawah ini beberapa fungsi seni rupa 3 dimensi :

1. Fungsi sebagai sarana hiasan

2. Fungsi sebagai saran peringatan

3. Fungsi sebagai sarana komunikasi

4. Fungsi sebagai sarana rekreasi

5. Fungsi sebagai sarana religi

6. Fungsi sebagai sarana artistik