Monday, October 5, 2020

20 SOAL PG SENI BUDAYA TENTANG TARI KELAS X

SOAL PG Seni Budaya Tentang Tari Kelas X

1. Ciri gerak tari tradisional folklasik adalah ....
 A. Perbendaharaan gerak terbatas pada tragedi susila yang khas dari suku bangsa 

b. pertunjukkan yang bernilai artistik cukup tinggi
b. berkembang secara turun-menurun
c. memerhatikan kaidah-kaidah seni
d. digarap Beroperasi Baik
Jawaban: a
2. Berikut Penyanyi Beroperasi tari * Menurut Bentuk penyajiannya, kecuali ....

 

 A. tari pertunjukkan
b. tari massal
c. tari drama
d. tari berpasangan
e. tari tunggal
Jawaban: a
3. Di bawah ini merupakan keunikan gerakan tarian daerah, kecuali ....
A.gerakan kaki
b. gerakan tangan
c. gerakan badan
d. gerakan kepala
e. gerakan mata
Jawaban: c
4. Jenis tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan adalah ....
  A. tari tor-tor
b. tari luambek
c. tari renjang
d. tari piring
e. tari dogdong
Jawaban: a
5. Tari Yang Bentuk penyajiannya Beroperasi massal Berasal Dari Kawasan Surakarta Adalah ....
A. tari jaipongan
b. tari gambyong
c. tari piring
d. tari sama
e. tari topeng
Jawaban: e

6. Salah satu ciri karya tari yang mengandung nilai estetis adalah ....
A. karya tari tersebut indah
b. karya tari tersebut tidak menyajikan suatu kebulatan organik
c. karya tari tersebut tidak membebaskan penonton dari penonton
d. karya tari tersebut sanggup mengungkapkan keharmonisan
e. karya tari tersebut tidak membebaskan penonton dari menjawab
Jawaban: d
7. Salah satu fungsi musik dalam tari adalah ....
A. membantu menghidupkan perwatakan
b. perbedaan nama pemain
c. memberi pelaku
d. membantu gerak pelaku
e. membantu mempertegas ekspresi gerak
Jawaban: a
8. Berikut ini termasuk tari untuk upacara keagamaan adalah ....
A. tari tewadan
b. tari patudu
c. tari sangang
d. tari beksan
e. tari lawung
Jawaban: a
9. Hasil simpulan dari proses kreativitas, dimana pada tahap ini mulai terbentuknya kesatuan gerakan-gerakan serasi dan estetis dalam bentuk sebuah karya seni tari. Hal tersebut merupakan tahapan proses kerativitas dalam membuat karya seni tari, yaitu….
A eksploitasi
b. imajinasi
c. improvisasi
d. komposisi
e. spesifikasi
Jawaban: d
10. Berikut ini yang bukan termasuk gerakan dasar mata, yaitu….

                      A. gerakan berjinjit

b. gerakan mata lurus kesamping (mengerling)
c. gerakan mata lurus kebawah
d. gerakan mata menyudut ke kanan atas dan kebawah
e. gerakan mata kekiri atas dan ke bawah
Jawaban: a
11. Berikut ini merupakan gerakan dasar tangan, kecuali….
A. gerakan mengepalkan telapak tangan
b. gerakan menoleh dan menengadah
c. gerakan membuka telapak tangan
d. gerakan memutarkan pergelangan tangan (ukel)
e. gerakan melambaikan tangan
Jawaban: b

12. Ide dalam penggarapan seni tari juga sanggup ditampilkan pada banyak sekali unsur gerak menyerupai gerakan-gerakan diberikut, kecuali….
A. gerak murni
b. gerak manusiawi
c. gerak artiwi
d. gerak asimetris
e. gerak simetris
Jawaban: b
13. Seseorang penata tari umunya disebut dengan….
A. penata tari
b. koreografer
c. artistik
d. penata gaya
e. photographer
Jawaban: b
14. Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan sebuah inspirasi kedalam bentuk gerakan tari, kecuali….
A. kesan yang akan disampaikan pada penonton
b. unsur-unsur pendukung dalam penyusunan seni tari
c. rancangan musik yang akan dipakai sebagai pengiring tari
d. kemungkinan-kemungkinan yang berafiliasi dengan ruang tari, penataan cahaya, kostum, dan sebagainya
e. dana penyewaan panggung
Jawaban: e
15. Perkomplitan yang dipakai untuk mendukung seni tari adalah….
A. aksesori
b. tata busana
c. tata dbuntutasi
d. tata panggung
e. property
Jawaban: e
16. Pergelaran yang hanya mempertunjukan satu jenis karya tari yakni pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. berpasangan
e. tunggal
Jawaban: a

17. Pergelaran tari yang menampilkan banyak sekali jenis karya tari baik modern, tradisional, dan konteporter merupakan teladan dari pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. tunggal
e. berpasangan
Jawaban: b
18. Pergelaran yang menampilkan banyak sekali karya dari beberapa seniman merupakan pergelaran….
A. homogen
b. heterogen
c. kelompok
d. tunggal
e. berpasangan
Jawaban: c
19. Di bawah ini yang termasuk unsur pelengkap sajian tari yaitu ...
A. tema, iringan, tempat pentas, tata busana dan rias, tata lampu
b. pendopo, gamelan, tema, kostum
c. proscenium, tata rias, tempat pertunjukan, sinopsis, tata busana dan kostum, tata lampu
d. tata lampu, tata suara, tata rias, tata busana, tempat pertunjukan
e. dekorasi, kostum, tata lampu, makeup
Jawaban : e
20. Berikut ini yang bukan merupakan jenis – jenis tari menurut koreografi yaitu ...
A. Tari rakyat
b. Tari upacara
c. Tari modern
d. Tari klasik
e. Tari kreasi baru
Jawaban : a

Demikian contoh soal tentang Materi Seni Tari Kelas X
Sumber :
Buku Paket Seni Budaya Kemendikbud K13 


Saturday, October 3, 2020

Lirik Lagu Tak Ingin Sendiri Dian Piesesha- Lagu Pop

Lirik Lagu Tak Ingin Sendiri Dian Piesesha-Lagu Pop


Tak Ingin Sendiri

 Dian Piesesha


Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban
Demi keutuhan kau dan aku

Biarkanlah aku memiliki
Semua cinta yang ada dihatimu
Apapun kan kuberikan cinta dan kerinduan
Untukmu dambaan hatiku

Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasih kau sayang

Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku
Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban
Demi keutuhan kau dan aku

Malam ini tak ingin aku sendiri
Kucari damai bersama bayanganmu
Hangat pelukan yang masih kurasa
Kau kasih kau sayang



Demikian Lirik lagu Tak Ingin Sendiri, Semoga dapatbermanfaat.

Sumber:
Dari berbagai sumber

25 Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi Kelas X Semester 1

25 Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi Kelas X


1.Suatu teks tersebut untuk pendapat pribadi mengenai suatu hal yang di dalamnya terdapat argumen untuk menolak atau merekomendasikan pendapat. Pernyataan di atas pengertian dari ....

a.Teks narasi

b. Teks argumentasi

c. Teks persuasi

d. Teks eksposisi

Jawaban:

d. Teks eksposisi

2.Jenis pengembangan teks eksposisi yang rinciannya digolongkan dalam suatu objek ke dalam bagian-bagian disebut jenis pengembangan ....

a.Definisi

b. Verifikasi

c. Klasifikasi

d. Aktualisasi

Jawaban :

c. Klasifikasi


3.Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus melihat perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan ....

a.Urutannya

b. Urutan kronologinya

c. Urutan waktu

d. Tempat kejadian

Jawaban:

b. Urutan kronologinya

4.Kegiatan menganalisis isi teks eksposisi ini dapat menggunakan struktur dan kaidah kebahasaan dalam penyusunan teks eksposisi. Analisis teks eksposisi ini dapat dilakukan mulai dari mengukapkan pembukaan ....

Jawaban yang tepat untuk titik-titik di atas adalah ....

a.Tesis, vokal, dan penutup

b. Analisis, argumen, dan penutup

c. Tesis, isi, dan penutup

d. Tesis, argumen, dan penutup

Jawaban:

d. Tesis, argumen, dan penutup


5.Teks eksposisi itu sendiri dapat dilihat di beberapa media massa, seperti ....

a.Qur'an

b. Televisi

c. Radio

d. Siaran langsung

Jawaban:

 a. Qur'an


6.Suatu paragraf eksposisi yang memiliki isi mengenai akan sesuatu hal. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari ....

a.Proses eksposisi

b. Eksposisi klasifikasi

c. Eksposisi pertentangan

d. Eksposisi definisi

Jawaban:

d. Eksposisi definisi


7. Perhatikan teks berikut!

Ternyata jeruk nipis bermanfaat dalam perawatan batuk. Buah ini memiliki kandungan berupa minyak astiri dan zat yang dapat bermanfaat untuk mengendalikan otot-otot pernapasan sehingga mampu mengeluarkan batuk. Adapun cara penggunaannya dengan meminum air perasan dari jeruk nipis yang dapat dilakukan dengan madu, kecap atau gula sehingga rasa asamnya berkurang.

Teks tersebut termasuk jenis teks eksposisi ....

a.Teks

b. Analisis

c. Berita

d. Perbandingan

Jawaban:

c. Berita


8.Teks berikut yang termasuk ke dalam jenis teks berita eksposisi adalah ....

 a. Kebijakan pemerintah menyusahkan rakyat kecil. Misalnya kenaikan harga BBM sangat             meresahkan  rakyat menengah ke bawah. Naiknya harga BBM akan membuat harga jasa dan barang      menjadi      naik. Keadaan seperti ini akan menuntut rakyat mesti memutar otak agar bisa memenuh kebutuhannya.

b. Para penjual makanan mengeluhkan atas kenaikan harga BBM. Pasalnya, naiknya harga BBM membuat bahan baku naik. Alhasil, para penjual harus menyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan harga makanan yang mereka jual.

c. Hukum yang ada di Indonesia ibarat sebuah pisau, di mana tajam ke bawah namun tumpul ke atas pencuri sandal diancam penjaran 5 tahun. Malah, koruptor     yang merugikan uang negara hanya tinggal 1 tahun penjara.

d. Dari sifatnya, sampah bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah untuk membusuk seperti kertas, platik    pembungkus makanan dan botol. Kemudian sampah organik aalah sampah yang sangat mudah membusuk seperti sayuran, sisa makanan, daun, dan lain-lain

Jawaban :

b. Para penjual makanan mengeluhkan atas kenaikan harga BBM. Pasalnya, naiknya harga BBM membuat bahan baku naik. Alhasil, para penjual harusmenyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan harga makanan yang mereka jual.


9.Salah satu contoh pola pengembangan teks eksposisi adalah analogi. Yang dimaksud dengan analogi eksposisi adalah ....

 a. Memaparkan sesuatu dengan jelas

b. Menjelaskan tata cara melakukan sesuatu

c. Menguraikan maksud dan tujuan

d. Menilai penyajian teks eksposisi

Jawaban:

c. Menguraikan maksud dan tujuan


10. Perhatikan contoh teks berikut!

Kadang-kadang kepandaian dan keberuntungan tidak selalu sejalan. Seperti yang terjadi di SMA kelas XII. Misalnya, setiap tahun selalu ada siswa yang memiliki nilai akademik baik, namun siswa tersebut tidak berhasil lolos SNMPTN. Di sisi lain ada siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang biasa-biasa saja namun berhasil lolos SNMPTN, bahkan pada jurusan-jurusan favorit.

Teks tersebut termasuk dalam pola pengembangan teks eksposisi .....

a.  Analogi

b. Contoh

c. Sebab-akibat

d. Akibat-sebab

Jawaban:

b. Contoh


11.Perhatikan conth teks berikut!

Di lapangan, saat ini para petambak justru tengah memberikan benih udang Vannamei. Meski harganya lebih murah dari udang Windu, tetapi udang Windu sangat      rentan dengan penyakit, sedangkan udang Windu sangat rentan dengan penyakit.

Kalimat yang dicetak miring pada teks termasuk jenis teks eksposisi ....

a. Klasifikasi

b. Ilustrasi

c. Perbandingan

d. Definisi

Jawaban :

c. Perbandingan


12 Jenis pengembangan dalam sebuah teks eksposisi yang menjelaskan persamaan dan perbedaan dari suatu objek disebut jenis pengembangan ....

a.Analisis

b. Definisi

c. Klasifikasi

d. Perbandingan

Jawaban:

d. Perbandingan


13. Berikut merupakan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan teks eksposisi yang benar, kecuali ....

a. Menentukan tema

b. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema

c. Membuat kerangka karangan

d. Adanya kesepakatan kedua belah pihak

Jawaban :

d. Adanya kesepakatan kedua belah pihak


14. Di bawah ini merupakan pola pengembangan paragraf eksposisi, kecuali ....

a.Pengembangan secara eksploitasi

b. Pengembangan secara analogi

c. Pengembangan dengan contoh

d. Pengembangan dengan sebab akibat

Jawaban:

a.Pengembangan secara eksploitasi


15. Perhatikan teks berikut!

Proses belajar yang baik yaitu belajar dengan berkesinabungan. Penyerapan suatu konsep dengan sedikit demi sedikit sesuai dengan kapasitas daya serap otak yang memiliki keterbatasan. Dengan belajar secara teratur maka otak akan menyerap dengan mudah, karena otak seseorang mempunyai keterbatasan. Belajar dilakukan sedikit demi sedikit agar dapat dicerna olah otak manusia. Pemaparan teks di atas merupakan pola pengembangan teks eksposisi berdasarkan.

a. Contoh

b. Sebab-akibat

c. Analogi

d. Generalisasi

Jawaban:

c. Analogi


16. Perhatikan teks berikut!

Dari 2.000 anak usia sekolah di Desa Sukamaju Kecamatan Sukacita diketahui bahwa ada 15 anak yang bersekolah melanjutkan ke jenjang SMA, ada 25 anak yang berhasil melanjutkan ke tingkat SMP, 500 berhasil lulus SD, yang lain tidak tamat sekolah dasar. Hal itu dapat dikatakan bahwa rata-rata anak usia sekolahdi Desa Sukamaju berpendidikan rendah. Pemaparan teks di atas merupakan pola pengembangan teks eksposisi ....

a. Contoh

b. Sebab-akibat

c. Analogi

d. Generalisai

Jawaban :

d. Generalisai


17. Memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah. Pemaparan tersebut merupakan tujuan ....

a. Teks narasi

b. Teks eksposisi

c. Teks argumentasi

d. Teks persuasi

Jawaban : 

b. Teks eksposisi


18. Semua orang dapat menyusun berita baik media elektronik maupun media cetak. Salah satu contoh teks eksposisi dapat dilihat di ....

a. Telepon

b. Quran

c. Diskusi

d. Seminar

Jawaban:

b. Quran


19. Alasan berupa bukti yang dapat mendukung tesis penulis. Berisi penjelasan yang lebih mendalam tentang pernyataan penulis (pendapat) yang benarnya melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumen penulis. Hal ini pengertian dari ....

a. Narasi

b. Eksposisi

c. Mediasi

d. Argumentasi

Jawaban :

d. Argumentasi


20. Dalam suatu teks eksposisi bagian pembuka yagn memuat pandangan pandangan awal penulis. Pandangan awal penulis tersebut bersifat opsional. Sifat dari opsional mengandung arti ....

a. Wajib ada dalam suatu teks eksposisi

b. Setengah ada dalam suatu teks ekspoisi 

c. Boleh ada dan boleh juga tidak ada dalam suatu teks eksposisi

d. Topik dalam teks boleh seperti rangkuman

Jawaban :

c. Boleh ada dan boleh juga tidak ada dalam suatu teks eksposisi


21.Di bawah ini struktur teks teks eksposisi, kecuali ....

a. Pembukaan 

b. Pendapat

c. Argumen

d. Rangkuman

Jawaban:

d. Rangkuman


22. Pada bagian penutup dalam sebuah teks eksposisi harus dilengkapi dengan penegasan yang dikemukakan penulis dalam bentuk ....

a. sama

b. samar-samar

c. paparan yang jelas

d. baik

Jawaban :

c. paparan yang jelas


23. Dalam suatu bagian teks eksposisi terdapat opini dari penulis yang dapat dipermasalahkan. Bagian ini merupakan gagasan utama tentang permasalahan teks eksposisi. Masalah tersebut harus dilandasi dengan .....

a. Fakta

b. Inisial

c. Nama asli penulis

d. Data lengkap

Jawaban :

a. a.Fakta


24. Dalam bagian penutup suatu tesis terdapat tentang struktur teks eksposisi. Penulisan teks eksposisi tersebut mengandung beberapa unsur kebahasaan sebagai ciri kebahasaan yang membedakannya. Salah satu ciri kebahasaan dalam teks eksposisi, yaitu .....

a. Mengunakan kalimat tanya

b. Menggunakan kalimat perintah

c. Menggunakan titik dan koma

d. Menggunakan kalimat pronomina

Jawaban :

d. Menggunakan kalimat pronomina


25. Penjabaran dari suatu proses, seperti proses pembuatan objek, langkah-langkah, urutan peristiwa secara lengkap. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari isi teks eksposisi berdasarkan jenis pengembangan ....

a. Klasifikasi

b. Analisis

c. Perbandingan

d. Argumentasi

Jawaban : 

b. Analisis



Demikian contoh soal pilihan ganda tentang Materi Teks Eksposisi

Sumber Referensi:

Buku Paket Bahasa Indonesia Kementrian Pendidikan K13



PENGERTIAN KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI (3D) MATERI SENI BUDAYA KELAS X

PENGERTIAN KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI (3D) MATERI SENI BUDAYA KELAS X 

 A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)


Pengertian Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang tidak hanya dibatasi oleh sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa yang sederhana adalah karya seni yang memiliki volume dan menempati sebuah ruangan.

Karya seni rupa 3 dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Untuk berkarya seni rupa 3 dimensi ini kamu dapat memilih dan mencoba berbagai bahan, teknik dan alat sesuai dengan objek dan fungsi yang kamu inginkan.

Karya seni 3 Dimensi mempunyai 3 ukuran yaitu Panjang Lebar Tinggi  yang tentunya memiliki ruang.( isi )

B. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ini pada dasarnya ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan fungsinya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.


Karya seni rupa dapat pula di bedakan atau dikategorikan berdasarkan temanya. Tema merupakan gagasan pokok dalam sebuah karya seni. Tema seringkali dikatakan sebagai persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman atau perupa dalam karyanya. Tema tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit) tetapi lebih sering tersirat (implisit). Sebagai contoh, tema lingkungan misalnya, dapat diidentifikasi dengan objek-objek natural (alam) seperti flora, fauna atau pemandangan alam yang indah, tetapi dapat juga melalui objekobjek yang berlawanan atau bertentangan dengan kaidah-kaidah keindahan alam. Walaupun akan tampak seperti berlawanan, tetapi pesan yang ingin disampaikan oleh perupa atau senimannya ada dalam tema yang sama yaitu kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Perhatikan karya-karya seni rupa yang ada disekitarmu, seperti yang ada dalam berbagai media cetak atau elektronik.

C. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kamu dalam melakukan apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karyakarya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kamu tidak sekonyong-konyong memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya. Sebagai seorang pelajar seharusnya kamu lebih bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya seni, mencari nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dari karya tersebut. Hal ini akan membantu kamu menjadi seorang kreator, apresiator, dan kritikus seni yang baik


Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subyektif. Nilai estetis bersifat objektif memandang keindahan sebuah karya seni rupa berada pada karya seni itu sendiri secara kasat mata. Keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai estetis yang dimiliki oleh sebuah karya seni rupa.


Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang dicerap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Misalnya ketika kamu melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kamu dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kamu merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kamu tidak tahu objek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Temanmu mungkin tidak tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

Simpulan 

Karya tiga dimensi terwujud dari bahan yang beraneka ragam. Karakter unik dari masing-masing bahan ini membutuhkan berbagai alat dan teknik pengolahan serta penggarapan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Bahan yang digunakan untuk berkarya seni rupa tiga dimensi dapat berupa bahan alami atau bahan sintetis. Karya seni rupa tiga dimensi ada yang berfungsi sebagai benda pakai yang biasa disebut karya seni terapan (applied art) dan ada yang dibuat dengan tujuan ekspresi semata yang biasa disebut seni murni (pure art) .


Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi tampak secara visual dari wujud karya seni rupa tersebut. Unsur-unsur rupa (unsur fisik) disusun menggunakan prinsip-prinsip penataan (unsur nonfisik) membentuk komposisi wujud karya yang unik dan menarik. Nilai estetis karya seni rupa bersifat objektif dan subjektif. Nilai objektif terdapat pada karya seni rupa itu sendiri sedangkan nilai subjektif berada pada penikmatnya. 

Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolik. Unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu. 


Berkarya seni rupa tiga dimensi dimulai dengan mencari ide gagasan atau model karya yang akan dibuat. Kegiatan ini dapat didahuli dengan membuat rancangan berupa sketsa, dilanjutkan dengan memilih medium (bahan, alat dan taknik) yang akan digunakan. Alasan-alasan pemilihan gagasan, model hingga teknik berkarya dapat disebut sebagai konsep berkarya seni rupa.



Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

Berikut dibawah ini jenis karya seni rupa, yaitu :

1. Seni rupa murni adalah karya seni bebas dengan fungsi yang lebih berhubungan dengan keindahan fungsi dari pada kepuasan mata saja dan biasanya hanya digunakan sebagai pajangan.

2. Seni rupa Terapan adalah karya seni yang tidak hanya berfungsi sebagai pameran rumah, tetapi juga berfungsi untuk mengubah kehidupan orang. Seni rupa terapan lebih bergantung pada kegunaan daripada pada keindahannya.

Jika seni rupa murni menitikberatkan pada keindahannya, maka seni rupa terapan ini menitikberatkan pada keindahan sekaligus kegunaannya.


Contoh seni rupa tiga dimensi murni:

patung.

relief.

arca.

topeng.

vas bunga.

guci.

boneka.

bangunan bersejarah/ Monumen

Contoh seni rupa tiga dimensi terapan

- Topeng,

- keranjang/bakul rotan,

- meja

- kursi

- lemari ukir kayu,

- gerabah

- keramik,

- arsitektural (seni bangunan)

- guci

- dan lain-lain.



Bahan Karya Seni Rupa 3 Dimensi

1. Bahan lunak : karton, Kertas, styrofoam.

2. Bahan liat : Tanah liat, lilin, gips, plastisin.

3. Bahan keras : batu, Kayu, logam.

Fungsi Seni Rupa 3 Dimensi

Berikut dibawah ini beberapa fungsi seni rupa 3 dimensi :

1. Fungsi sebagai sarana hiasan

2. Fungsi sebagai saran peringatan

3. Fungsi sebagai sarana komunikasi

4. Fungsi sebagai sarana rekreasi

5. Fungsi sebagai sarana religi

6. Fungsi sebagai sarana artistik


STRUKTUR TEKS KARYA ILMIAH MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XI

STRUKTUR  TEKS KARYA ILMIAH 

Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Masing-masing bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis.


a. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer). Karya ilmiah pupuler umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

b. Bentuk Semiformal
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a. halaman judul,
b. kata pengantar,
c. dafar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. kesimpulan, dan
g. dafar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.

 

c. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Dafar isi
f. Bab pendahuluan
g. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
k. Dafar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup

 

ASPEK KEBAHASAAN KARYA ILMIAH 

Ciri kebahasaan atau aspek kebahasaan karya ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut. 

1.      Karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-akukamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya, penulis, atau peneliti.
Dalam hal ini penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah “Di dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.”
Dalam kalimat tersebut kata ganti saya diganti penulis, atau bisa juga peneliti. Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif, misalnya, “Di dalam penelitian ini, digunakan kuesioner. Di dalam kalimat tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam komunikasi ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan kalimat pasif seperti contoh di atas.


2.      Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu harus reproduktif. Artinya, apabila penulis menyampaikan informasi, misalnya, yang bermakna X, pembacanya pun harus memahami informasi itu dengan makna X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang benar-benar sama dari informasi X yang ditulis.

 

3.      Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain.

 

4.      Dalam karya ilmiah banyak terdapat defnisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata seperti frasa atau klausa, maka penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari tumbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu.

Makna Denotasi dan konotasi
Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna.

 

Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel di bawah ini!

STRUKTUR KARYA ILMIAH


Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.

 

1. Judul

 

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.



Contoh Judul Karya Ilmiah


AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

                                          (Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)

                                                     Siswa SMA Labschool UPI Bandung


Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:

 

a.

masalah yang diteliti

: aktivitas pergaulan dan prestasi

 

 

belajar siswa

b.

ruang lingkup penelitian

: kecerdasan emosi dan intelektual

 

 

siswa

c.

tujuan penelitian

: mengetahui ada tidaknya hubungan

 

 

antara aktivitas pergaulan dengan

 

 

prestasi belajar siswa

d.

subjek penelitian

: siswa SMA Labschool UPI Bandung

e.

metode penelitian

: deskriptif-komparatif

 

Penulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun koma.

 

2. Pendahuluan

 

Pada   karya    ilmiah    formal, bagian    pendahuluan    mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

 

a. Latar Belakang Masalah

 

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.


     b. Perumusan Masalah

 

Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.

 

    c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)

 

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.

 

   d. Manfaat

 

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.

 

3. Kerangka Teoretis

 

Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.

 

Di samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.

 

4. Metodologi Penelitian

 

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.

 

a.    Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.

 

b.    Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.

 

c.    Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

 

5.  Pembahasan

 

Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

 

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal.

 

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.             



6. Simpulan dan Saran

 

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan.

 

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

 

7. Daftar Pustaka

 

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.

 

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi.

 

Susunan penulisan daftar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.



 Demikian materi Teks Karya Ilmiah semoga dapat memberikan wawasan untuk pembacanya.

Sumber : Buku paket Bahasa Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018 Edisi Revisi 2017